VORSTELLUNGSGESPRÄCH (The Day) dan Pre Hospitasi di Rumah Sakit Jerman

Akhirnya setelah baca tips, nanya sana sini, nonton video, sampai juga hari dimana real Vorstellungsgespräch. Sebelumnya siap-siap baca tips penampilan yg umum, akhirnya memutuskan memakai blazer hitam, kemeja hitam corak putih, celana bahan, dan rambut diikat satu, sepatu kerja. Berangkat bener-bener awal bgt karena mau makan siang terlebih dahulu. Sampai disana, masih sekitar 1,5 jam sebelumnya janji, akhirnya memutuskan minum kopi di cafeteria. Kesan pertama RS bersih dan cukup besar. Lalu hal pertama adalah Tanya bagian informasi dimana letak ruangan sekretaris Chefarzt (Kepala Bagian Departemen). Sambil menunggu CA datang sekitar 20 menit setelah waktu yang dijanjikan, lalu dipanggil. 

Masuk ke ruangan, ada juga Leitende Oberarzt (Kepala Dokter Spesialis) lalu dimulai dengan pertanyaan apa yang dilakukan saat ini? Saat itu agak sedikit kaget, karena memang sekarang hanya lagi kirim lamaran dan belajar ttg Medizin. Namun jawaban itu tidak memuaskan CA karena dia mengerutkan dahi. Lalu, saya tambahkan bahwa saya punya beberapa teman yang sedang belajar Medizin juga jadi kadang diskusi. Setelah itu ditanyakan juga saya lahir dimana dan kebetulan CA pernah datang ke Indonesia untuk Konferensi. Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa mau bekerja di Jerman, kenapa pilih di bagian neurologi, dan akhirnya Ltd. Oberarzt nanya apakah ada pertanyaan. Lalu, mereka bilang tunggu dulu diluar nanti akan dikasih tahu hasilnya. 

Sambil deg-degan, akhirnya CA dating dan bilang saya diberi kesempatan dua hari di RS untuk melihat-lihat lalu akan dibicarakan lagi. Saya hanya merasa terkejut karena bias dikasih kesempatan, setelah itu saya masuk dan disuruh membawa baju dokter (Kittel). Anyway, kalo baju dokter di Indonesia disebut Snelli. Disini lebih seperti jas lab.

Pagi-pagi saya mendatangi kantor sekretarisnya lalu diantar ke bangsal neurologi. Sepi, belum ada orang. Saat itu jam 8 pagi, dan tiba-tiba masuk seorang pria yg ternyata Assitenzarzt (Residensi), lalu kami berkenalan. Oh ya cara menyebutkan nama disini ada yang berbeda, untuk hubungan professional, kita akan dipanggil nama belakang kita bukan nama depan seperti di Indonesia. Tapi kalau dalam hubungan pertemanan tentunya akan dipanggil nama depan. Jadi bila saya sebagi dokter memperkenalkan diri, maka nama belakang saya yang disebutkan dr. Fedora, kemudian masuk  seorang wanita lainnya ternyata adalah Fachärztin (dokter spesialis). Awalnya benar-benar ga menyangka dia ada lah dokter spesialis karena tingkahnya benar-benar ramah dan sama tugasnya memfollow up pasien namun biasanya pada kasus yang tingkat lebih sulit, seperti disini pada Stroke Unit. 

Lalu saya juga berkenalan dengan beberapa perawat dan 1 orang Farmulatur (Koas), koas disini sama sekali tidak seperti di Indonesia. Karena hanya bagian wajib ilmu penyakit dalam dan bedah selama 4 bulan lalu sisanya boleh memilih sendiri. Jam 8.15 pagi selalu dimulai dengan perkenalan pasien baru yang masuk selama pelayanan - malam hari oleh AA yang jaga malam. Sebetulnya saya benar-benar tidak mengerti karena yang membacakan seorang asli Jerman dan ngomong sangat-sangat cepat dan sulit sekali bagi saya untuk menangkap. Dan ada AA juga yang mempresentasikan jurnal. Kegiatan akan dilanjutkan di bangsal untuk visit bersama. Disini ada stroke unit sebanyak 8 tempat tidur yang memang khusus untuk memberi perawatan bagi pasien yang terkena stroke dan kamar-kamar lainnya yang memberi perawatan bagi pasien Neurologi.

Setelah tiga hari selesailah Masa Hospitasi dan Saya mendapat sedikit gambaran mengenai kegiatan di Rumah sakit. Nanti Saya share  tentang pertanyaan-pertanyaan umum Saat Vorstellungsgespräch.


Comments

Popular posts from this blog

Making easy Europe Trip

Road to be a doctor in Germany II